Makanan yang di dalamnya
mengandung probiotik tinggi memang sangat bermanfaat sekali bagi tubuh kita,
terutama untuk metabolisme, sistem pencernaan, dan bisa tingkatkan atau pun
selalu menjaga daya tahan tubuh berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
Asupan probiotik ini bisa didapatkan dari sumber makanan yang tepat, atau pun
dari suplemen yang dikonsumsi secara rutin, akan tetapi sepertinya ada efeksamping dari penggunaan probiotik yang harus Anda ketahui, sekaligus waspadai.Apa saja itu?
Umumnya makanan berprobiotik
tinggi adalah makanan yang cara pengolahannya sudah melewati proses fermentasi,
seperti yoghurt, kefir, kimchi, dan kumbucha. Jika di Indonesia makanan
berprobiotik tinggi tersebut seperti halnya tape, gatot, tempoyak, dadih, dan
lain sebagainya. Tapi pada kenyatannya, makanan berprobiotik tinggi ini sangat
beresiko memicu alergi. Hal tersebut dikarenakan tubuh seseorang yang alergi
tidak memiliki sistem pengendalian yang baik untuk memproduksi histamin di
dalam tubuh.
Intoleransi
Apa itu intoleransi? Ini adalah
salah satu jenis makanan yang juga bisa jadi efek samping yang disebabkan oleh
probiotik, dimana penderita umumnya akan alami reaksi terhadap beberapa
komponen makanan yang masuk dalam tubuh, akan tetapi tubuh tidak bisa
menoleransinya dengan baik. Hal tersebut dikarenakan beberapa makanan
berprobiotik tinggi memang dibuat dari susu, protein, dan gluten. Selain reaktif
alergi, sepertinya reaksi intoleransi tubuh juga bisa ikut terjadi, dan
dampaknya umumnya seseorang akan alami gatal – gatal, ruam di kulit, sesak
nafas, pembengkakan, dan masalah yang lainnya.
Gangguan
pada pencernaan
Meskipun probiotik pada dasarnya
berguna untuk bantu agar sistem pencernaan bisa berjalan lancar, akan tetapi
pada beberapa kasus lain ternyata probiotik yang asupannya berlebihan atau
memang dikarenakan tubuh seseorang kurang merespon dengan baik akan probiotik
tersebut bisa saja terjadi gangguan pada pencernaannya. Ada beberapa kondisi
paling umum yang bisa sebabkan seseorang alami gangguan pada sistem pencernaan
yang dikarenakan oleh probiotik, seperti masuk angin, sembelit, diare, muntah,
mual, dan perut yang terasa penuh atau kembung.
Perubahan
metabolik
Memang metabolisme bisa saja
berubah karena probiotik jadi pengubah fungsi usus besar. Diare atau pun
sembelit adalah salah satu contoh efek samping yang terjadi dikarenakan
perubahan metabolik tersebut, akan tetapi ada pula kondisi yang juga perlu
untuk Anda waspadai, seperti malabsorpsi dan berat badan menurun. Jika memang
terjadi demikian, maka diperlukan untuk membatasi atau bila memang perlu Anda
harus segera menghentikan konsumsi makanan berprobiotik lebih dulu.
Overstimulasi
Biasanya sistem imunitas tubuh
ini akan sebabkan overstimulasi, dimana sistem daya tahan tubuh malah
menganggap probiotik jadi benda asing hingga akhirnya tubuh mengeluarkan reaksi
sama seperti infeksi. Beberapa masalah pada akhirnya muncul pada kesehatan seseorang,
seperti produksi sel darah putih jadi meningkat, tubuh mudah lelah, dan demam.
Demikian informasi yang bisa kami
bagikan tentang efek samping penggunaanprobiotik yang Anda harus ketahui. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment